Penyair itu mandi
mandi seperti kita semua mandi
diambang pintu tubuhnya
membayang peluh bumi
dicopotnya baju
yang sekedar tipu
dihempasnya kucel tubuh
silam lama ngangkangi ruh
Ia loloskan juga
tulang tulang miskin
menggantungkannya sembarang
pada centelan kenang
lantas khusyuk sabuni badan
mimpi yang dipenuhi daki
cinta tambah meluntur
umur sebentar tergusur
penyair itu mandi
mandi seperti saya mandi
keluar dari pintu tubuhnya
mewangi aroma semerbak.
0 komentar:
Posting Komentar