aku hanyalah seonggok sajak yang tersesat
dipinggiran belantara
yang mencoba meloloskan diri
dari kurukasetra
telah ku tinggalkan palagan
karena dia hanyalah berada dalam raga
telah ku tanggalkan gendewa
karena dia hanyalah hati tanpa sebuah wasangka
ku hanya ingin menciptakan
medan kesejukan dalam sanubari
yang basah oleh embun
dan kering oleh panas matahari
yang berani terjun dalam jeram
dan tersesat dalam ruang yang penuh tatawarna
aku hanyalah sajak usang
yang ingin menyusuri jitapsara
dengan tinta tinta kehidupan
tersenyum pada langit dan bumi
dengan bersenandungkan air mengalir
demi menciptakan sebuah kedamaian
wahai penguasa sajak kesewenangan
kini sajakku bakal terlahir
atas nama sukmaku
pembela kawula yang tertindas
yang hanya sekedar mempertahankan hidupnya
ingatlah,,,strategimu,,tipumu,
hanyalah sebuah titipan
yang bakal ditarik kapan saja
oleh pemiliknya
Posted in: Puisi Kehidupan
0 komentar:
Posting Komentar