. F Selintas Makna Geguritan oleh Driya Widiana M S ~ Selayang Pandang

Rabu, 03 Agustus 2011

Selintas Makna Geguritan oleh Driya Widiana M S


Di dalam kesusastraan Jawa,ada sebuah bentuk karangan yang dikenal dengan istilah geguritan.Kata gurit mengandung makna sebagai tulisan tatahan atau kidung,tembang,ataupun lagu.Pada perkembangannya gurtan atau geguritan memiliki arti syair atau puisi.Di kalangan sastrawan Jawa,membuat geguritan ibarat orang menatah atau mengukir.Harus teliti,hati-hati,mengikuti kaidah-kaidah baku yang telah ditentukan.Agar menghasilkan sebuah karya yang baik dan dapat dapat dinikmati.Sebuah geguritan yang baik memang tolok ukurnya ada pada para penikmat,apakah mereka mampu mendengarkan atau menikmati dengan baik atau sebaliknya.Ibarat mendengarkan sebuah lagu,penikmat atau penonton membutuhkan alunan tembang yang nyaman untuk memuaskan hati.

Selintas,ada ciri khas pada karya sastra Jawa bernama geguritan.Pada suku kata terakhir baris-barisnya terdapat kesamaan huruf.Ciri lain,geguritan selalu diawali bunyi ataupun kesamaan huruf.Ciri lain,geguritan selalu diawali kata sungegurit,sebagaimana contoh berikut :

sungegurit
prawane wong Kampungkali
ayu manis merak ati
gemi setiti ngati-ati
tansah bekti marang Gusti
makarti lan leladi tumrap sesami

Namun dalam perkembangannya kata sungegurit jarang dipakai dan bahkan ditinggalkan begitu saja oleh para penulis sastra Jawa.Hingga dijumpai adanya geguritan yang berbunyi :

dakcandra
manuk garudha
ngengreng nggantheng gagah prakasa
kiprah kambeng ing angkasa
ngebarake lakutama
nggayuh harjaning bawana

kembanga
kembang mawar
ganda arum ngambar-ambar
tinandur pinggiring latar
wayah esuk padha megar
sing nyawang atine bingar

Banyak dijumpai karya geguritan yang menunjukkan gejala adanya kebebasan dalam menentukan gatra,jumlah suku kata dan kesamaan bunyi.Jika di dalam bahasa Inggris kita mengenal istilah poem,di dalam bahasa Indonesia dikenal karya sastra bernama sajak atau sanjak dan terkadang lebih populer dengan sebutan puisi.Namun sebenarnya puisi berasal dari bahasa Latin yang aslinya disebut poeo yang artinya membuat suatu bentuk atau wujud.Maka puisi merupakan suatu karya yang dibentuk dan diupayakan wujudnya.Berbeda dengan karya prosa atau tulisan bebas yang di dalam penyusunannya sekalipun harus dibentuk atau dibuat suatu wujud tertentu namun memiliki kelonggaran serta kebebasan dari segi kaidah-kaidah pembuatannya.Makna kata prosa masih ada kaitannya dengan bahasa Latin oratio provosa yang artinya ucapan langsung.

Banyak dijumpai adanya karya puisi yang memiliki roh prosa atau sebaliknya karya prosa yang memiliki roh puisi.Atau dengan kata lain ada puisi yang prosais dan ada pula prosa yang puitis.Semua itu merupakan dinamika kehidupan dunia sastra.

Gegurtan yang memiliki kesamaan dengan sajak atau puisi dalam karya sastra Indonesia menempatkan satrawan atau penulisnya dengan sebutan panggurit.Sebutan tersebut di dalam sastra Indonesia identik dengan penyair atau penyajak atau dalam bahasa Inggris poet yang akhirnya menyembulkan sebutan poetry reading.

Dikutip dari buku : guritan-guritane
Sudi Yatmana
unik langka
Oleh : Ganjar Triadi Budi Kusuma,S.Pd.
Penerbit : aneka ilmu

0 komentar:

Posting Komentar