Ku akan terus menulis puisi untukmu
karena garis suratan telah mengadukku
ke bholam waktu
aku akan terus buat puisi untumu
supaya kau bisa membaca gerak gerikku
dan mendengar suara keluku
walau masih terdengar sumbang suara puisiku
aku akan terus mengurai kata untukmu
biarpun itu tak pernah kau inginkan
tapi aku akan terus menulis dan bersyair
seperti sisiphus
yang masih terus berusaha mendorong batu
kepuncak gunung untuk menggelindingkannya
aku akan terus menyusun huruf demi huruf untukmu
dengan semangat sang bima yang mencari banyu prawitasari
dengan kesiapan menghadapi derita ibarat prometeus
dalam menjalani hukuman zeus
aku akan terus menyusun bait demi bait
hingga tersusun puisi buatmu
seperti nyanyian perjalanan odiseus
mencari pencerahan pembebasan diri
aku akan terus berpuisi untukmu
ibarat sang bayu yang berhembus
membisikkan
bunyi bunyi sewarna suaramu
seperti cahaya yang memberi terang dalam hidupku
seperti keindahan yang memberi kedamaian
takkan aku berhenti
karena dalam puisiku
terlahir atas suka dukaku bersamamu
takkan aku berhenti
karena kesabaranku dalam berpuisi
adalah kuasaku
takkan berhenti aku berpuisi untukmu
bersamamu aku kan melangkah
menembus dinding dinding sastra yang beku
karena garis suratan telah mengadukku
ke bholam waktu
aku akan terus buat puisi untumu
supaya kau bisa membaca gerak gerikku
dan mendengar suara keluku
walau masih terdengar sumbang suara puisiku
aku akan terus mengurai kata untukmu
biarpun itu tak pernah kau inginkan
tapi aku akan terus menulis dan bersyair
seperti sisiphus
yang masih terus berusaha mendorong batu
kepuncak gunung untuk menggelindingkannya
aku akan terus menyusun huruf demi huruf untukmu
dengan semangat sang bima yang mencari banyu prawitasari
dengan kesiapan menghadapi derita ibarat prometeus
dalam menjalani hukuman zeus
aku akan terus menyusun bait demi bait
hingga tersusun puisi buatmu
seperti nyanyian perjalanan odiseus
mencari pencerahan pembebasan diri
aku akan terus berpuisi untukmu
ibarat sang bayu yang berhembus
membisikkan
bunyi bunyi sewarna suaramu
seperti cahaya yang memberi terang dalam hidupku
seperti keindahan yang memberi kedamaian
takkan aku berhenti
karena dalam puisiku
terlahir atas suka dukaku bersamamu
takkan aku berhenti
karena kesabaranku dalam berpuisi
adalah kuasaku
takkan berhenti aku berpuisi untukmu
bersamamu aku kan melangkah
menembus dinding dinding sastra yang beku
2 komentar:
waw...
bngat...
jdi trsentuh..
makasih juga mas,,
Posting Komentar