Aku biarkan imajinasiku mengembara
kubiarkan kehidupan bagai bidak bidak putih dan hitam
selah berlaga diatas papan catur
.........................bergerak lincah dan tangkas
memasang tehnik dan strategi strategi memakan
mengumumkan kekuasaan
mengukuhkan sebuat pasal pasal beserta ayat ayatnya
menyeret dan menawanku dalam ketidak berdayaan
ucapanku yang lembut
hanyalah sebuah ilalang kecil
menyingkap keadilan dan kebenaran
diatas tanah sang penguasah
tapi sayangnya,,,,,
sang penguasa tak suka dengan semua itu
.........................................saat ku bangkitkan dari ketiadaan
bersumpah atas alam sang penguasa
aku akan menjadi penguasa
yang berlumurkan anggur dan madu
kan kusemai biji biji diatas alam yang penuh kesuraman
kala gelap malam tiba
aku merenungkan sebuah perananku
dalam setiap pucuk keheningan
kuhayati sebuah sabda sabda pandita ratu
yang selallu ditangguhkan
...................aku menghayati sebuah keindahan sang penguasa
yang mempengaruhi dan mencuci otak dan hati manusia
dalam berlomba lomba memerangi sebuah kebenaran dan keadilan
sungguh tragis wahai kau sang penguasa menorehkan
garis dan cerita kejayaanmu pada bidak bidak pionku yang lemah
dalam heningku
dengan pesona sebait syair
aku ingin mendamaikan kau sang penguasa
peran demi peran akan aku hidupkan
..................................tetapi ,kini berbagai kata saling silat dan menggores
ramai ramai ingin mrmburuku dan membantaiku
hingga desah nafasku meringkik bagai kuda kehilangan istalnya
menggugurkan ribuan bintang dimalam hari,
gelap dan sunyi,terpasungku kini dalam ketidak berdayaan
kutersungkur dalam lingkaran sang penguasa
0 komentar:
Posting Komentar