sentuh rasa itu masih ada
di tiap dinding-dinding syarafku
seirama dengan denyut nadiku
seiring dengan detak jantungku
bersama dengan hembusan nafasku
ke mana kaki melangkah
sorot tajam bola matamu mengikuti
di terjalnya jalan bebatuan menuju puncak gunung
di dinginnya kedalaman samudra
di rimbunnya semak-semak hutan belantara
di keheningan desa dan keramaian kota ku berada
ku kabarkan rasa ini
pada sang rembulan yang yang tak menjawab apa-apa
pada kerlip bintang yang tak berkata apa-apa
pada mentari siang yang tak bicara apa-apa
hembusan bayupun hanya diam
deburan ombakpun hanya membisu
rinduku padamu bagai lahar yg kian membara
terngiang suaramu selalu dengan lagu-lagu lirihmu
aroma masakan sukamu selalu hinggap di hidungku
gerak tubuh fitnesmu selalu di pelupuk mataku
ku titipkan rinduku ini pada sudut waktu
berharap di jalan sempit ini dirimu berlalu
hingga kau kenali tebing rasa ini membiru
dan ingin ku dengar suaramu nan syahdu
Posted in: Puisi Cinta
0 komentar:
Posting Komentar