. F Celoteh : Paspor, Bidadari, Mau? by, Pidri Syaikhal ~ Selayang Pandang

Minggu, 31 Juli 2011

Celoteh : Paspor, Bidadari, Mau? by, Pidri Syaikhal

            Akhir pekan di penghujung Juli. Sore itu langit agak mendung, matahari senja tertutup selendang bidadari yang tiba-tiba turun ke bumi. Ya, bidadari! Seperti yang sering kita dengar waktu masih kanak-kanak, berulangkali didongengkan oleh ibu atau nenek kita bahkan hampir tiap malam sebagai penghantar tidur kala mata sudah mulai lelah bersahabat dengan cahaya malam.

             Apakah aku akan bercerita tentang bidadari? Hemm..mungkin ya! Lantas bidadari yang mana? Bidadari yang bertebaran di dunia maya? Atau bidadari dalam alam fikir (imajinasi)? Bidadari surgakah? Ahh, kalau yang itu siapa saja mau. Aku duluan ya..he..he..! Eit’s, tunggu dulu! Sudah punya paspor belum? Tapi jangan paspor hijau ya, nanti kita tidak bisa lihat unta *bisik-bisik* :P

             Paspor? Kalau kita mau keluar negeri pasti deh butuh paspor, iya nggak! Belum pernah ke luar negeri ya? Sama dong..hehe..! Tadi katanya mau membahas tentang bidadari, lha koq malah lari ke paspor? Jangan-jangan ada kaitannya. Au, ahh elap..:P  Becanda lagi kan, serius dikit napa? Iya deh!

            Bidadari surga seperti dijelaskan dalam Alqur’an bahwa mereka ada khusus untuk melayani penghuni surga. Dan aku yakin kalian lebih faham dan mengerti daripada aku seorang penyair “mbelink”

            Paspor adalah catatan segala perbuatan kita, baik dan buruk selama kita hidup di dunia, terserah kalian mau pilih paspor illegal atau paspor legal. Kalau kepingin ketemu bidadari, ya pilih paspor legal.
Apakah aku akan membicarakan tentang paspor kalian semua. Oh, tidak! Justru aku ingin menunjukkan pasporku yang masih illegal. Betapa banyak kesalahan baik ucapan, perbuatan, perkataan yang disengaja maupun tidak yang selama ini telah kulakukan pada kalian, sahabat-sahabat semua.

            Oleh karena itu dengan kerendahan hati kuhaturkan ribuan ma’af kepada kalian semua atas khilaf dan salahku. Semoga Ramadhan tahun ini menjadikan kita manusia yang lebih bijak dalam berucap dan bersikap. Ikhlas hati cerminan diri.
 

0 komentar:

Posting Komentar