kelu di keramaian
Menguak waktu di jendela hatimu
redupkan pinta yang 'ku mau
sedang bianglala mengintip malu di bilik senja
nyalakan kidung cinta
karna hasrat t'lah menggelora
nun tembang rindu kini kian meraja
pada alunan jiwa yang merintih karena asmara
Bilakah 'kan kau sulut api cinta
ketika tanya mulai menebar rasa
galaukan raga yang
kini kian menipis
mana kala bedug ragu bertalu
Berceritalah mas ...
dan aku 'kan dengar...
Senandung lagu rindu yang
kau dendangkan di lubuk hatiku
Mas ... aku 'kan bergairah karenanya....
bila kau buka lembaran jiwaku yang
lama sudah kupendam dalam bayangmu
Aih,...
sudah pulangkah kau ke lubuk jiwaku
Sketsa tentang pertemua pertama
begitu indah untuk dikenang dan
dipeluk sebagai kawan mimpiku
Kutemukan sosok sepertimu
yang mampu terjemahkan cerita dengan bahasa diam
penuh puja pada gairah malam
inspirasi bagi hati yang gelisah
memilah rasa gundah
ketika cinta menerpa
bak sebadan,sejiwa,sedarah,sejantu ng,sebibir,sehati...
di ranjang mimpi
Jumpa pertama di curi pandangku
ingin 'ku sapa keheninganmu dengan seribu harap
akan 'ku sirnakan lelahmu di jumpa berikut
Kau sungguh tampan dengan warna hitam yang
membalut tubuhmu,
saat memandangmu
repot aku mengatur debaran jantung yang
sebetulnya telah pasrah kau kecup
namun gagu lidahku untuk meminta
dan aku hanya bisa berharap
kau masih mau merangkai kata
yang mampu melepas kelu bibirku
Ada rindu ingin 'kau cumbu
agar getar yang kini 'ku rasa
temukan jalan asmaranya
kar'na telah 'kusemayamkan asaku di dadamu
agar dapat mereguk manis cinta
lewat bibir yang menebar kata,dan
telah menjerat hasratku padamu
** kiriman salah satu pendengar acara APRESIASI SASTRA di RRI Semarang,
yang saya asuh.
Posted in: Puisi Cinta
0 komentar:
Posting Komentar