Dari hulu aliran sungai
yang penuh lumpur
kugoreskan riwayatmukembang-kembang hidup terkasih
Berenanglah di palung hatiku
sebelum sampan terbelah
tertancap bambu-bambu terpilah
dan tanganku tak kuasa lagi
mengayuh dayung kayu sindur
melayari lubuk-lubuk kecil
mengail ikan-ikan saluang
membersihkan tambak
yang tertutup rerumputan liar
memahat batang-batang karet
yang mulai enggan meneteskan getahnya
karena termakan usia
menata empang yang mulai rapuh
digerogoti zaman tak henti berpeluh
mengecap pahit manis, asam garam kehidupan
menelisik jaring-jaring yang mulai terkoyak
biarlah, rimbunnya dedaunan pohon kayu ara
menaungimu hingga kau terlelap
atau berlari riang di atas rerumputan hijau
saat kemarau tiba dengan degup jantung musim
yang selalu berdebar di pelukan sang waktu
Posted in: Puisi Kehidupan
1 komentar:
Duhhh...di posting disini..jadi malu..hikz..
makasih banyak adek, ada nama kakak disini..heuheu..
salam kebaruan..^_^
Posting Komentar